Jenis sayuran ini memiliki banyak nama sesuai lidah
pengucapan dan pengetahuan masyarakat setempat tentang tanaman ini. Ada yang
menyebut Goya, Bitter, Karela, Balsam Pear, Bitter Gourd.
Tapi sebagian orang Indonesia menyebutnya Pare, atau Paria
dalam khasanah Sunda. Rasanya pahit, tapi justru di situlah kelebihan hingga
sayuran ini digemari banyak orang. Lebih dari itu, Pare dipercaya memiliki
khasiat dahsyat untuk kesehatan tubuh.
Dr Frank Shallenberher MD, seorang pakar spesialis
anti-penuaan dan pengobatan alternatif di Nevada Center of Alternative &
Anti-Aging Medicine, menggunakan Pare sebagai salah satu terapi obat kanker
pankreas.
Shallenberher seperti dikutip worldtruth.tv, Rabu
(19/8/2015) menemukan zat-zat di dalam Pare mampu menahan tumbuhnya sel-sel
kanker dalam tubuh secara efektif. Jus Pare dicampur 5 persen air, menurut
Shallenberher, sangat efektif menghadapi keganasan sel-sel kanker pankreas.
Zat di dalam Pare ini mampu menghancurkan antara 90 hingga
98 persen jaringan sel kanker. Uji coba yang dilakukan tim Universitas Colorado
memperlihatkan zat dan enzim di dalam Pare mampu mengurangi ukuran tumor
pankreas hingga 64 persen.
Selain manjur memerangi kanker dan tumor, kandungan Pare
juga sangat efektif menormalkan tekanan darah, mengurangi asma, infeksi kulit,
simptom diabetes, dan lain-lain. Sayuran ini sudah lama dipakai sebagai obat
tradisional di Afrika, India, China, dan sebagian benua Amerika.
Pare mengandung sebagian besar nutrisi, tapi rendah kalori.
Zat di dalam Pare antara lain magnesium, mangaan, jaringan tinggi serat,
vitamin B1, B2, B3, C, folart, zinc, dan fosfor. Mengonsumsi jus Pare secara
rutin sangat dianjurkan.
Nyaris tidak ada yang negatif dari salah satu jenis sayuran
yang harganya sangat terjangkau masyarakat ini. Selain meningkatkan daya imun
tubuh, baik juga untuk ibu hamil, dan para pekerja keras lapangan, dan atlet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar