Jumat, 31 Juli 2015
Rabu, 29 Juli 2015
DAFTAR PERANGKAT RADIO AMATIR YANG TELAH MENDAPAT SERTIFIKASI SDPPI
Untuk Jekasnya dapat dilihat pada :
https://attachment.fbsbx.com/file_download.php?id=1628952694055125&eid=ASurvym1Y-acVquijOx4NaKzogrtYoBQ-bob_2m2P8ina6HWC80sGMyZ7JIB5J3j4Hk&inline=1&ext=1438166421&hash=ASuOAds91QDFAgKn
https://attachment.fbsbx.com/file_download.php?id=1628952694055125&eid=ASurvym1Y-acVquijOx4NaKzogrtYoBQ-bob_2m2P8ina6HWC80sGMyZ7JIB5J3j4Hk&inline=1&ext=1438166421&hash=ASuOAds91QDFAgKn
Kamis, 16 Juli 2015
Kamis, 09 Juli 2015
Rabu, 08 Juli 2015
Selamat Atas Dilantiknya Bapak Sutiyoso Sebagai Kepala BIN
SEGENAP WARGA ORARI YANG BERHIMPUN DALAM LONTARA COMMUNITY : Menyampaikan Selamat kepada Bapak Sutiyoso YB0ST atas dilantiknya beliau oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Kamis, 02 Juli 2015
TINGGI ANTENA ORARI...?
Musibah yang terjadi atas Pesawat HERCULES, telah banyak mengundang Masalah tentang Regulasi dan salah satu diantaranya adalah Tinggi Antena ORARI. Berdasar analisa bahwa sebelum Pesawat Hercules tersebut mendarat sempat tersangkut di Tiang Antena yang membuatx Oleng..
Berikut Pemjelasan melalui MEDIA DETIK.COM,
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus
Supriatna menyatakan, keberadaan antena radio di lokasi kecelakaan andil
menyebabkan kecelakaan Hercules. Harusnya antena itu tidak boleh berdiri di
sana.
Antena yang dimaksud merupakan antena radio milik sekolah
Bethany. Antena yang dibangun di atas ruko tiga lantai itu tingginya sekitar 35
meter dari permukaan tanah. Nah, menurut Agus seharusnya kawasan itu steril
dari material bangunan setinggi itu, dan hal itu juga diatur dalam aturan
International Civil Aviation Organization (ICAO).
"Antena ini kalau seusai dengan aturan Annex 14 ICAO,
itu harus di luar 15 degrees perpanjangan runway. Nah ini ternyata ternyata
kita hitung, di dalam. Dan jaraknya kurang lebih 3.200 meter," kata Agus
kepada wartawan di Lanud Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/7/2015).
Disebutkan Agus, karena situasi mesin yang mati menyebabkan
pesawat tidak bisa naik secara normal. Dalam situasi itu pilot kemudian
memutuskan untuk turun, ternyata kemudian menabrak antena itu.
Akibatnya pesawat oleng dan kemudian jatuh dalam posisi
terbalik menimpa bangunan yang berada di Jalan Djamin Ginting, Medan. Sekiranya
antena itu tidak ada, pilot diyakini masih bisa bermanuver mengatasi masalah
mati mesin yang dialaminya.
Sumber : http://news.detik.com/berita/2958611/lokasi-antena-radio-yang-ditabrak-hercules-tak-sesuai-aturan-icao
Langganan:
Postingan (Atom)