Sabtu, 21 Maret 2015
Kamis, 19 Maret 2015
MENGENAL LEBIH DEKAT LONTARA COMMUNITY (2)
Kegunaan POHON LONTAR
Pohon Lontar yang telah menjadi
ICON Provinsi Sulawesi Selatan dengan sebutan POHON TALA ini merupakan tumbuhan
berbiji satu (Monocotil), tumbuh baik di Daerah Pesisir yang antara lain
Kabupaten JENEPONTO. Yang spesifik dari Pohon Tala ini adalah Kemampuan
bertahan hidupnya sampai 100 Tahun dengan tinggi pohon dapat mencapai 15 – 25 Meter,
daun meruncing berwarna Hijau kala masih muda dan perlahan berubah ke warna
Poyih ke Kuning-kuningan saat Kering. Ciri Spesifik inilah sehingga POHON TALA
mempunyai banyak KEGUNAAN :
DAUN POHON LONTAR
Pada Zaman Dahulu Daun Pohon TALA ini sangat
berguna sebagai Pengganti KERTAS untuk digunakan menulis NASKAH dan TITAH Raja sehingga
kini banyak dikenal dengan nama AKSARA LONTARA. Seiring dengan perkembangan
Teknologi dengan ditemukannya KERTAS dengan kualitas tinggi, maka Daun Pohon
Lontar telah digunakan sebagai Bahan Pokok pembuatan kerajinan yang berbentuk ANYAMAN
yaitu : tikar, bakul, alat musik, kipas, songkok.
BUAH POHON LONTAR
Buahnya dapatlah dimakan saat
masih muda daging buahnya kenyal dan rasanya manis hampir mirip kelapa muda
(bahan campuran es buah), buah lontar pun kadang diikut sertakan saat pesta
pernikahan sebagai pelengkap dari erang-erang bunting. Di sulawesi sendiri (makassar)
kita dapat menjumpai buah ini di dijual daerah jeneponto yang sudah kemas dalam
kantong plastik. Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat
dimakan segar ataupun dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya
diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau kue-kue; atau untuk dibuat
menjadi selai.
BUNGA POHON LONTAR
Karangan bunganya (terutama
tongkol bunga betina) dapat disadap untuk menghasilkan nira lontar
(legen). Nira ini dapat diminum langsung sebagai legen (nira) juga dapat
dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak, semacam
minuman beralkohol. Bunga dari pohon lontar mengeluarkan nira yang dapat diolah
menjadi gula (golla tala bahasa:bugis-makassar). Dan dapat diolah menjadi ballo
(minuman yang fragmentasi yang mengandung alkohol).
BATANG POHON LONTAR
Batang Kayu dari batang lontar
bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman. Kayu ini kerap
digunakan balok/tiang atau papan kerap dipergunakan untuk membuat
rumah/jembatan dan alat perabot rumah tangga.orang sebagai bahan bangunan atau
untuk membuat perkakas dan barang kerajinan.
(BERSAMBUNG)
MENGENAL LEBIH DEKAT LONTARA COMMUNITY
Apa itu LONTARA..??
Lontara berasal dari kata LONTAR yang mendapat akhiran “A” yang tiada
lain dari arti AKSARA. Sehingga LONTARA menjadi AKSARA dalam bahasa BUGIS –
MAKASSAR disebut Bahasa AKSARA LONTARA yang sama dengan dengan Bahasa KAWI di
JAWA. Kembali ke asal kata LONTAR itu sendiri adalah sejenis Pohon dari rumpun
keluarga PALMAE atau Pinang-Pinangan.
Pohon Lontar (Borassus
flabellifer) tumbuh di daerah kering. Pohon ini dapat dijumpai di Asia
Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, Pohon Siwalan tumbuh di Jawa Timur dan
Jawa Tengah bagian timur, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, dan Sulawesi.
Pohon Siwalan atau Lontar mulai
berbuah setelah berusia sekitar 20 tahun dan mampu hidup hingga 100 tahun
lebih. Dibeberapa daerah disebut juga sebagai ental atau siwalan (Sunda, Jawa,
dan Bali), lonta (Minangkabau), taal (Madura), dun tal (Saksak), jun tal
(Sumbawa), tala (Sulawesi Selatan), lontara (Toraja), lontoir (Ambon),
manggitu (Sumba) dan tua (Timor). Dalam bahasa inggris disebut
sebagai Lontar Palm.
Daun
Lontar inilah yang digunakan sebagai MEDIA KOMUNIKASI VERBAL dari para tetua
kita lintas kerajaan sebelum ditemukan KERTAS. Daun Lontar (Borassus
flabellifer) digunakan sebagai bahan kerajinan seperti kipas, tikar,
topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik
tradisional di Timor. Sedang Tangkai dan pelepah pohon Siwalan (Lontar atau
Tal) dapat menhasilkan sejenis serat yang baik. Pada masa silam, serat dari
pelepah Lontar cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali
atau membuat songkok, semacam tutup kepala setempat.
Selasa, 17 Maret 2015
Senin, 16 Maret 2015
Langganan:
Postingan (Atom)